Karakteristik Bahasa Jepang

2
00.14
Berikut adalah beberapa contoh karakteristik bahasa jepang
  1. Tidak seperti bahasa Indonesia yang sistemnya DM (Diterangkan-Menerangkan), bahasa Jepang memakai sistem MD (Menerangkan-Diterangkan). Jadi, kata yang ‘menerangkan’ ada di depan kata yang ‘diterangkan’.
    Contoh: Kalau di bahasa Indonesia , frasanya “sepatu baru”. Kata ‘sepatu’ diterangkan oleh kata ‘baru’. Sementara di Jepang jadi “atarashii kutsu”. Kata ‘atarashii’ (baru) ditaruh di depan kata ‘kutsu’ (sepatu).
    Begitu juga kepemilikan. Kalau dalam bahasa Indonesia ada frase “buku saya”, di dalam bahasa Jepang menjadi “watashi no hon” (watashi = saya; no=milik/of; hon=buku).



  2.  Kata benda dalam bahasa jepang nggak punya bentuk jamak pengulangan. Maksudnya, kalau dalam bahasa Indonesia kita bisa mengulang kata untuk ngasih arti jamak (mobil-mobil,rumah-rumah, dll), di Jepang nggak ada yang kayak gitu. Umumnya sih kalo subjek tinggal pakai kata “-tachi” di belakangnya. Contoh: murid = seito; murid-murid = seitotachi.
  3. Kata kerja dan kata sifat dalam bahasa jepang punya bentuk perubahan berdasarkan waktu dan kondisi. Contohnya : k.sifat » ‘tsuyoi’ (kuat) jadi ‘tsuyoku’ saat bertemu kata ‘naru’ (menjadi), atau jadi ‘tsuyokatta’ saat berbentuk lampau.
    Untuk perubahan kata kerja bisa liat dalam gambar di bawah ini:











  4. Bahasa Jepang berpola S-O-P, dan letak predikat dalam bahasa jepang selalu ada di akhir kalimat. Contohnya bisa dilihat pada gambar ini:  

  5. Bahasa jepang punya partikel untuk menyambungkan kata atau kalimat (seperti to be dalam bahasa Inggris). Contoh partikel: wa, ga, no, to, ni, e, o. Penggunaanya di dalam kalimat bisa liat di gambar ini:

  6. Dalam bahasa Jepang ada ‘bentuk biasa’ dan ‘bentuk sopan’. Contoh kata : bentuk-biasa » ARU :: bentuk-sopan (bentuk ~masu) » ARIMASU :: artinya ADA.
    Selain itu, bahasa sopan di dalam bahasa Jepang juga ada tingkatanya. Mirip seperti bahasa Jawa. Mungkin lain kali dibahas lebih detail.
  7. Dalam bahasa Jepang subjek dan objek yang sudah diketahui bisa dihilangkan. Contohnya di kalimat: "watashi wa anata ga suki desu." (Aku suka kamu) Kalimat ini biasanya disingkat jadi "suki desu" aja. Karena dianggap udah tau siapa yang suka & siapa yang disukai.

About the author

Donec non enim in turpis pulvinar facilisis. Ut felis. Praesent dapibus, neque id cursus faucibus. Aenean fermentum, eget tincidunt.

2 komentar:

Raymond mengatakan...

Sangat bermanfaat. Terima kasihh

Raymond mengatakan...

Sangat bermanfaat. Terima kasihh

matrix