Ringkasan
0
Perempuan
Bernama Arjuna
Nama
Arjuna bukanlah nama yang biasa untuk seorang perempuan. Mudah diterka pemberian
namanya tergolong “langka” untuk seorang perempuan. Arjuna adalah sebuah nama
dari kesalahan dalam taksiran keluarganya. Ini dapat dilihat, Awalnya, ini
kekeliruan kakek dari pihak ibu, orang Jawa asli Semarang, yang mengharapkan
dia lahir sebagai anak laki-laki dan untuk itu ketika usia kandungan 7 bulan dalam rahim ibu,
dibuat upacara khusus dengan bubur merah-putih bagi Arjuna disertai baca-baca
Weda Mantra, pusaka pustaka warisan Sunan Kalijaga dari awal syiar Islam di
tanah Jawa.
Tapi,
dengan “ketidaksengajaan” pada pemberian nama, Arjuna berbeda dengan
perempuan-perempuan yang lain sebaya, ia mempelajari filsafat dengan tekun.
Arjuna menjadi mahasiswa filsafat di sebuah perguruan tinggi di Belanda.
Ditemani Amin al-Ma’luf, ia mengisahkan dirinya yang menyenangi filsafat dari
klasik hingga modern, dari teologi ke kosmologi.
kesehariannya ia tidak luput dari
pemikiran-pemikiran filsafat yang selalu mempertanyakan muasal alam, Tuhan dan
manusia. Karena ia kuliah di jurusan filsafat, mau tidak mau ia harus
menyoalkan pemikiran dan mengetahui setiap filsuf dengan pola pikirnya.
Terkadang
ia gemar merenung dan berdiskusi. Ketika di kelas, dosennya yang bernama Bloembergen
sering mengajak diskusi tentang filsafat klasik dengan Arjuna. Selain
berdiskusi tentang filsafat modern bersama Amin al-Ma’luf, teman satu kelasnya
di jurusan filsafat. Memang, tidak seperti umumnya perempuan, Arjuna memilih
filsafat untuk belajar tentang kehidupan.
Kodrat
seorang perempuan tak dapat dikesampingan oleh Arjuna. Seorang perempuan
segarang apapun “nalar”; Arjuna memeiliki pemikiran yang liar dalam filsafat,
terlihat dari renungan atau komentar-komentar selama kuliah, tapi Arjuna itu
tetaplah seorang perempuan.
Peristiwa
menarik dialami Arjuna ketika merasakan jatuh cinta kepada pengajarnya,
Profesor van Damme. Arjuna terpukau dengan gaya tutur Van Damme. Selama kuliah
filsafat, Arjuna mempelajari filsafat dan teologi dari Van Damme. Tidak
disangka, dari pengajaran filsafat ke pertanyaan dan berakhir dengan dialog,
mereka berdua akhirnya saling suka. Alurnya berjalan sederhana saja, seringnya
mereka bertemu di kampus dan membuat mereka melanjutkan pertemuan di rumah
kontrakan Arjuna. Akhirnya, saling suka-menyukai pun tak dapat dihindari.
Namun,
Arjuna juga sebagai orang timur–keturunan Cina-Jawa–akhirnya tidak melupakan
tradisi sebagai seorang perempuan ke-timur-an. Akhirnya, ia menikah dengan Van
Damme dan berbulan madu ke Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar